Talk Show "Kepenulisan" Di Perpustakaan UMP

        



   Acara yang diselenggarakan oleh Perpustakaan UMP sangat menggugah minat. Acara digelar pada 28 Mei 2025. Talk Show menghadirkan narasumber dari dosen PBSI UMP yaitu Ibu Mulasih Tary M.Pd. Dengan tema "Kepenulisan". Beliau menceritakan pengalamannya yang dimulai dari kecintaan menulis, muncul karena sering berinteraksi dengan mahasiswa. Ide-ide yang diperoleh dari lingkungan sekitar akan dirumuskan dan ditulis lewat penelitian, pengamatan terhadap fenomena, serta membaca. Kegiatan membaca pun menghasilkan jurnal dan karya lainnya. Beliau ingin karya-karyanya bermanfaat dan menjadi amal jariyah di kehidupan akhirat.

   Beliau mulai tertarik menulis saat menjadi mahasiswa PBSI di tahun 2019, ketika menduduki semester tiga. Dalam program studinya, ada mata kuliah Penulisan Sastra Kreatif yang memberi kesempatan mengirim naskah ke media dan berhasil diterima serta mendapatkan imbalan. Ini membuatnya ketagihan menulis puisi, cerpen, serta buku anak pada saat itu. Buku untuk anak-anak masih terbatas, jadi beliau melakukan penelitian di Gramedia. Setiap minggu, beliau menyempatkan diri untuk berkunjung ke Gramedia. Suatu hari, ketika sedang menulis, beliau menerima email dari seorang editor yang menawarkan kontrak dengan honor sekitar 3 juta. Sejak saat itu, ia terus menulis hingga kini. Perjalanan menulisnya terasa menyenangkan dan nyaman. Salah satu kata-kata dari beliau yang saya suka adalah, "Cintailah apa yang kamu lakukan. Tulis yang kamu sukai, baca yang kamu sukai. " Dalam proses menulis, penting untuk menjaga ingatan. Selanjutnya, riset dalam menulis, membaca buku, dan jurnal menjadi langkah untuk merumuskan ide menjadi buku. Karena beliau adalah tipe orang introvert yang jarang berbagi cerita, maka menulis buku menjadi pilihannya saat kuliah.

   Kemudian, beliau membagikan beberapa tips untuk menulis. Pertama, mulailah dengan pengalaman pribadi. Catat apa yang dirasakan. Buku yang perlu dibaca sebaiknya lebih dari 10 judul. Dengan membaca, otak kita bisa terlatih dengan baik dan belajar banyak hal. Orang yang banyak membaca dan menulis, ketika berdiskusi atau berbicara, menggunakan bahasa yang lebih teratur dan bermakna. Selain itu, menulis berdasarkan pengalaman pribadi lebih mudah, seolah berbagi cerita dengan orang lain. Menulis juga bisa menjadi wadah untuk melepaskan beban pikiran. Jika menulis karya sastra, gunakan bahasa sastra yang sesuai. Sedangkan untuk non-fiksi, tergantung pada target pembaca. Jika tujuan menulis adalah untuk hiburan, gunakanlah bahasa yang lebih populer.

  Terdapat beberapa tips yang beliau bagikan ketika naskah ingin ke penerbit yakni

1. naskah tentang apa yang akan digunakan.

2. Sesuaikan dengan penerbit (mengecek penerbit itu menerbitkan tentang jenis buku apa.

3. Pahami karakteristik penerbit (riset terlebih dahulu) bisa mengunjungi toko buku dan mengeceknya. 

‎4. Mengirimkan email ke penerbit. 

‎5. Menunggu 1 - 3 bulan untuk di Acc. 

‎6. Yakin setiap naskah memiliki jodohnya. 

‎7. Jangan ragu. 

   Setelah beliau menyampaikan beberapa topik, diadakan sesi diskusi. Salah satu peserta mengajukan pertanyaan kepada narasumber. "Bagaimana metode yang bisa digunakan untuk mengajarkan anak-anak cara menulis? " tanya salah satu peserta. Beliau kemudian menjelaskan bahwa anak-anak sebaiknya terlebih dahulu membaca buku sebagai salah satu strategi. Selanjutnya, mereka dapat menulis tentang hal-hal yang mereka suka.

   Kegiatan tersebut sangat bermanfaat mengenai penulisan. Menjadi lebih memahami dan menemukan solusi ketika seseorang mengalami stres atau masalah lainnya. Penulis mengungkapkan rasa terima kasih kepada Perpustakaan UMP atas dilaksanakannya talk show ini. Di samping itu, Perpustakaan juga menyelenggarakan bazar buku gratis untuk mahasiswa dengan syarat membawa KTM.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laut: Heavenly

Taman, Matcha, dan Kehidupan