Senin?
Senin, sebuah hari yang tak akan pernah kulupakan. Hari itu, semesta seolah-olah bersekutu untuk memberiku sebuah pelajaran hidup yang berharga. Pagi itu, seperti biasa, aku bersujud dalam doa. Kumohon pada-Nya agar hariku dilancarkan, agar segala urusanku dimudahkan. Namun, Tuhan memiliki cara-Nya sendiri untuk mengabulkan doa, dan ternyata "dilancarkan" tidak selalu berarti tanpa hambatan. Pagi yang cerah tiba-tiba berubah kelabu. Motorku, satu-satunya andalanku, ternyata mengalami masalah serius. Aku menyegerakan kebengkel dan menunggu perbaikan. Seusai selesai, aku pulang kerumah untuk makan terlebih dahulu sebelum kekampus. Ternyata Oli motorku membasahi lantai rumah. Makan selesai, aku menyegerakan menuju bengkel tadi dan membiarkan motorku diperbaiki kembali. Ketika di rumah, air mata tak terbendung. Oli menetes kelantai, sedangkan aku harus bergegas cepat ke Kampus. Panik, frustrasi, dan rasa tak berdaya menyelimuti. Jadwal kuliah sudah mepet, dan aku terjebak dalam ...